Seusai shalat maghrib aku menyadari ada SMS masuk ke inbox Hp ku. Ternyata berasal dari nomor yang tak ku kenal. Aku pun langsung membaca pesan singkat itu…
“Diz gmn ujian td? Bisa ga?
Sampe tgl brp abis ujiannya?
Aa doakan smg sukses….”
Ooh ternyata ini dari abangku yang tinggal di Medan. Batinku agak terkaget membacanya, pikirku “waah baik sekali abangku ini ! tumben-tumbenan… So sweet ~ XD”
Namun setelah aku membaca lanjutan SMS itu sampai habis....
“Diz gmn ujian td? Bisa ga?
Sampe tgl brp abis ujiannya?
Aa doakan smg sukses.
(Mama yg dikte sms ini)
Kpn k sni?”
Lalu serentak atap rumah runtuh !!!! *lebay*
“GUBRAKKK !!! Ane kira ini buatan dia hasil kasih sayang dan rasa peduli nya, eeh ternyata diktean mama jugaaa! Grrr….!!”
Hahahaa itulah dia cuplikan momen lucu yang kualami maghrib tadi. Setidaknya dapat menyegarkan kembali otakku yang sudah using dipakai seharian untuk berpikir. Mulai dari paginya untuk ujian blok kesehatan masyarakat, lalu pulangnya dipusingkan oleh masalah kepulangan ke Medan dengan perimbangan mengenai masalah pengumuman kelulusan dan pengurusan KRS (aduh aku juga gak tahu apa kepanjangannya,tp yg jelas ini ttg administrasi mahasiswa untuk memasuki semester selanjutnya ;p). Waah kalo kata orang batak “ PENING AKU BAH … !”
Hehee tapi Alhamdulillah semua itu sudah terlewati. Ujian telah selesai, tinggal menanti hasilnya. Semoga Allah berkenan untuk memberikan rezeki berupa nilai yang memuaskan bagi kami para mahasiswa yang sudah berjuang selama kurang lebih 6 minggu ini. Amiiin :D
Kembali pada SMS tadi…
Aku bingung mau jawab apa, habisan aku tidak terlalu PeDe dengan kerja ku tadi. Aku agak kesulitan dalam menjawab soal yang kebetulan materinya tidak terlalu aku dalami, terutama pada bagian PAQ atau Essay yang mana mencakup skor yang banyak jika jawaban betul semua. Aku berpikir scenario yang akan muncul pada ujian kali ini adalah mengenai masalah gizi, penentuan status gizi, atau mengenai prevalensi suatu penyakit. Jadinya aku belajar seputar masalah itu, dan mengenyampingkan materi lain. Eeh, ternyata yang keluar malah mengenai system kesehatan di Provinsi Aceh yang materinya gak aku pelajari dengan betul-betul. Ya sudahlah langsung mengaktifkan program ‘Mengarang Bebas’ ditambah dengan “Cuap Cuap ala Dizi” tapi tentunya berdasarkan dengan teori yang ku ingat seadanya. Alhasil aku jadi tidak terlalu yakin akan mendapat nilai yang memuaskan, ckckk Lulus aja udah super Alhamdulillah deh =______=’
Lalu, seusai shalat Isya Aku pun membalas SMS abangku dengan begini…
“Assalamu'alaikum.
jiaah kirain tumbenan amet ajipi sms bgituan ;p
alhamdulillah bisa, 'bisa keisi semua mxudnya,mslah bener ato ga wallahu'alam dah' ~haha XD
bsk pgi pngumumannya,mhn doanya aja spy lulus,biar siangnya bs lgsg plg k medan.OK!
Salam bwt yg lain yoo :D”
Yah, aku gak mau terlalu jujur mengenai kisah menyedihkanku yang gak berhasil keluar dari ruang ujian dengan kelegaan telah selesai dengan lancar. Karena aku sendiri tidak ingin membuat segenap keluarga ku jadi sedih di sana. Aku mau menunggu sampai hasil keluar baru nati aku menceritakan yang sebenarnya. Ya Allah, semoga kepulangan ku ke Medan tidak akan membawa berita buruk, namun membawa kegembiraan bagi orangtuaku, amin amiin :D
Eeh beberapa jam kemudian abangku membalas lagi…
“Wa’alaikumsalam.
Hho, Alhamdulillah. Aa doain yg terbaik didis (ini asli).
Sip, tar Aa sampein. Kabarin trus y diz. Hhe”
Tak tunggu detik berlalu, senyum segera mengembang dan beranak tawa “HAHAHAHAA !!! Lucu amet sih abang ku yang satu ini, iih jadi guemeez! Wakakakakk~~”
Ini abangku dulu pas masih jadi Anak Gahul ;p
Hihihihi senang juga geli nge-denger abangku yang notabene paling ‘anteng’ alias ‘kalem’ bin ’cuek’ semarga ama ‘jaim’ ini mengirim SMS yang penuh perhatian dan kepedulian ini. Juarang lhoo selama aku hidup di dunia ini, bisa dihitung jari kali dia kirim yang beginian. Eittz tunggu dulu, belum pernah kayaknya malah…! PARAH ! ( *> 3 <)/
Hahahhaaa Alhamdulillah…
Aku jadi kangen ama abangku ini, tentunya juga dengan adik, mama, nenek dan kakekku yang tinggal di Medan. Naah kali ini yang ingin ku ceritakan adalah mengenai hubungan special ku dengan abang dan adikku yang mana kami ini sudah seperti adonan yang udah pas, hilang satu bahan aja langsung alot nantinya *perumpamaan yang aneh =___=*
Wah chubby nyaa ~
Mancing di Garut ~
Hehehee memang benar nyatanya, aku dan saudara-saudara ku sudah sangat klop! Jika hilang satu dari kami, maka akan terasa sekali hambarnya. Itu karena masing-masing dari kami sudah saling melengkapi satu sama lain. Abangku yang bernama lengkap Reksaka Nagara ZP dan dipanggil A’Jipi ini berwatak cuek dan jaim banget, sedangkan aku dan adikku yang bernama Resi Muhammad dengan panggilan Eci, cenderung bersifat iseng dan konyol. Jadinya kalo aku lagi becanda yang aneh-aneh sama adikku sampe cekikikan, abangku Cuma bisa geleng-geleng kepala dengan ekspresi nya yang seperti ini : ‘( *T_T)’ terus bilang : “Apaan seeeehh….”
Ya, aku dan adikku paling cocok kalo ngobrolin seputar hal-hal konyol, bahkan saking konyolnya kami terlihat bagai sepasang anak idiot *serius*, habisnya ketawa-ketiwi sendiri padahal kalo orang denger pasti bilang begini “apanya yang lucu sih? -__-“. Kami juga sama-sama narsis kalo foto, makanya aku jadi lebih sering foto sama adikku yang tampangnya lumayan enak dilihat ini :D
Berbeda dengan abangku yang lebih senang sama dunia nya sendiri, dan kadang suka marah jika kesendiriannya diganggu. Namuun, dibalik semua itu dia juga asik banget buat dibawa berurusan tentang hal-hal cowok. Seperti adikku yang cocok banget ama abangku kalo main PS, atau Game Online di Komputer. Mereka bahkan suka berebutan buat mainan sampe akhirnya malah ngambek sendiri. Hahahaa~
Narsisnya kamiii ~
Abangku juga orangnya ‘ngemong’ lhoo. Walaupun dia gak terlalu menunjukkannya, tapi kami para adik bisa merasakan perhatiannya terutama saat kami sedang membutuhkan bantuannya. Dengan senang hati ia mmbantu, walaupun terkadang ia setengah-setengah dan ‘ikhlas-ga-ikhlas’, tapi Alhamdulillah dia jarang sekali menolak permohonan bantuan dari kami. Dan yang paling kusukai darinya adalah dia orangnya cerdas dan banyak tahu, jadinya aku betah ngobrol soal hal-hal yang serius sama dia ;)
Naah kalo adikku, Eci, orangnya asik dan pandai bergaul. Di keluarga kami, dia yang paling sering keluyuran di luar rumah saking banyak temennya. Jika bertemu dengan orang baru un, dia tak segan-segan utnuk mengajak berkenalan dan dengan ajaibnya langsung akrab dengan orang baru itu. Tapi yang paling kusukai dari dia adalah dia itu paling nurut kalo disuruh-suruh. Disuruh belikan ini, belikan itu, disuruh ambilkan ini, ambilkan itu, gak beraani nolak, takut didamprat ama kakaknya ini. Huahah *jahat* ~XD XD
Ya begitulah hubungan yang terjalin diantara kami bertiga. Selain terkait hubungan darah, ada sebuah ikatan yang membuat kami bersatu yang bila bercerai maka akan menjadi tidak sempurna.
Seperti halnya aku yang kini berkuliah di Lhokseumawe sedangkan mereka berdua tinggal bersama mama dan kakek nenekku di Medan. Aku hanya pulang setiap 6minggu sehabis ujian blok, dan itu hanya berlibur selama 4-7hari., selanjutnya langsung kembali ke Lhoks untuk melanjutkan kuliah. Yang kusedihkan, adikku yang merasa ‘tidak lengkap’ tanpaku, dari mulai hari pertama aku datang, selalu saja menyanyakan “Kakak kapan pulang??”. Lalu ketika ku menjawab hari nya, ia membalas lagi “Lah cepet banget! Jangan pulang dulu laah ka, eci kesepian di sini…”.
Terharu mendengarnya, seakan-akan keberadaan ku sangat diharapkan olehnya. Tanpa bertanya pun aku mengerti mengapa dia merasa seperti itu. Ia merasa kehilangan akan teman bercandanya, teman untuk diajak bicara hal-hal konyol dan juga teman untuk diajak curhat. Memang ada abangku, namun tetap saja terasa ada ‘kurangnya’ tanpa diriku. Huaah aku juga benar-benar merasa kehilangan tanpa mereka !!
“Tunggu, tunggu aku wahai saudaraku…
Aku akan segera kembali, berkumpul dan bercengkrama dengan mu…
Ya, kembali setelah semuanya berakhir...
Pada saat semua tugasku telah selesai…
Aku akan kembali wahai saudaraku...
Menyampaikan keberhasilanku menimba ilmu bertahun-tahun jauh dari kalian…Membagi hasil kerja jerih payahku nanti dengan kebanggaan…
Ya, pasti, aku kan kembali…
Maukah kau menunggu ku? Maukah?
Ku mohon, aku akan berusaha…
Kau tahu aku akan menepati janjiku, karena itu beri aku waktu.
Akan tiba hari saatnya nanti kita bersama, membagi kebahagiaan dan kesuksesan kita…
Aku kan kembali...
Pasti…!”
P.S. Bagi mereka yang masih berada bersama saudara tersayangya, hargailah setiap detik yang tersisa sebelum takdir memisahkan kalian. Kasih dan sayangilah mereka, kalau perlu katakana kau mencintainya. Ya, lakukanlah hal yang menenangkan bersama mereka sebelum kesempatan itu sirna.
Thaks for Reading, Love, Dizzy_Bell
