Manusia hakikatnya lemah
Berusaha sebisanya walaupun ia tahu ia tak mampu
Manusia hakikatnya lemah
karna kita hanya sebuah ciptaan bukan Yang mencipta
Manusia hakikatnya lemah
Kalau bukan karna kepercayaan tak akan bisa kaki ini melangkah
Manusia hakikatnya lemah
Beban sedikit sudah hampir menyerah
Manusia hakikatnya lemah
Tapi mereka yang bersabar akan kuat nantinya
Dan aku pun ingin kuat,
seperti mereka,
seperti siapapun yang kini menangis akan pedihnya sebuah perjuangan
Berat, tapi Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Sabtu, 15 Juni 2013
Jumat, 14 Juni 2013
Maafkan
Malam telah menampakkan gelapnya, kini aku terdiam di sudut sisi kamarku.
Biasa dan penuh kekurangan, beginilah aku. Setidaknya begitu yang kau lihat.
Aku tidak seperti mereka yang sakunya penuh dengan penghargaan orang-orang, bukan pula mereka yang kemanapun melangkah aura keanggunannya mewangikan hati tiap insan yang menoleh.
Sungguh, aku memang begitu.
Tapi kau tahu, aku juga punya kisahku sendiri. Kisah ini nyata walaupun tidak semenarik kisah orang-orang itu. Aku pula punya tujuan dan harapan yang kini sedang ku usahakan. Kau tahu, aku punya kehidupan.
Maafkan atas segala kekurangan ku. Mungkin sosok yang begitu lemah ini telah banyak menorehkan kesalahan, tapi aku sama sekali tak berniat mengganggu. Apapun itu yang kau pikirkan aku tahu demi kebaikan semua. Aku tahu.
Tapi ketahuilah, aku pun sedang berlari sendiri di jalan ku. Mungkin takdir membuat kami sering bertemu walaupun bukan dalam jalan yang sama. Seperti hujan dan teduh, bertemu tapi tak bersama.
Aku pun sangat sadar, beginilah aku.
Dan aku tak meminta kau untuk mengerti.
Hanya ketahuilah, yang kau lihat tidak selamanya seperti itu.
~*~
Biasa dan penuh kekurangan, beginilah aku. Setidaknya begitu yang kau lihat.
Aku tidak seperti mereka yang sakunya penuh dengan penghargaan orang-orang, bukan pula mereka yang kemanapun melangkah aura keanggunannya mewangikan hati tiap insan yang menoleh.
Sungguh, aku memang begitu.
Tapi kau tahu, aku juga punya kisahku sendiri. Kisah ini nyata walaupun tidak semenarik kisah orang-orang itu. Aku pula punya tujuan dan harapan yang kini sedang ku usahakan. Kau tahu, aku punya kehidupan.
Maafkan atas segala kekurangan ku. Mungkin sosok yang begitu lemah ini telah banyak menorehkan kesalahan, tapi aku sama sekali tak berniat mengganggu. Apapun itu yang kau pikirkan aku tahu demi kebaikan semua. Aku tahu.
Tapi ketahuilah, aku pun sedang berlari sendiri di jalan ku. Mungkin takdir membuat kami sering bertemu walaupun bukan dalam jalan yang sama. Seperti hujan dan teduh, bertemu tapi tak bersama.
Aku pun sangat sadar, beginilah aku.
Dan aku tak meminta kau untuk mengerti.
Hanya ketahuilah, yang kau lihat tidak selamanya seperti itu.
~*~
Kamis, 13 Juni 2013
Aisyah Saajidah dan Hijrah Ini
Bila beberapa waktu yang lalu saya pernah mem-post tentang
niat saya untuk hijrah menuju pribadi yang baru, kini saya ingin kembali
mengulang topik itu.
Ya, tidak terasa telah lebih dari dua bulan semenjak niat hijrah
itu dicanangkan. Lalu bagaimana perkembangannya? Sedikit banyaknya saya
bersyukur karena walaupun tidak terlalu kelihatan saya bisa merasakan perubahan
pada diri saya. Bahkan saya telah memutuskan untuk mempublikasikan nama yang telah
sejak lama saya pikirkan -> Aisyah Saajidah
Banyak orang yang bertanya-tanya ketika saya menyatakan
bahwa saya ingin dipanggil dengan nama itu. Ada yang biasa saja dan segera
meng-iyakan, ada pula yang sama sekali menolak dan merasa bahwa pergantian nama
sama saja tidak menghargai nama yang telah diberi orangtua. Fiuuh, sempat sulit
juga melalui hari-hari yang masih berlanjut hingga sekarang itu. Saya akui,
saya juga masih dalam proses adaptasi dengan nama ini. Memang tidak mudah
mengubah mindset yang telah ter-setting selama 19 tahun, bahwa namaku ya Dizi
bukan Aisyah.
Sebelumnya, saya ingin memaparkan dahulu tentang arti nama
dari Aisyah Saajidah ini.
Mungkin bagi yang hobi membaca kisah-kisah tentang Nabi dan
para sahabat beserta para istrinya yang sungguh inspiratif, tahu bahwa Aisyah رضي الله عنه
adalah salah satu tokoh dari kaum muslimah yang patut jadi teladan. Beliau
terkenal dengan kecerdasannya serta keberaniannya.
Saya Menulis untuk Memori *
Assalaamu’alaikum readers
As always, saya merasa menyesal karena banyak hal yang
seharusnya ter-urus tapi malah terbengkalai salah satunya ya blog ini. Padahal
ide-ide meluncur dari tiap cabang saraf dengan mudahnya hanya saja begitu sulit
me-realisasikan nya dalam kata-kata.
Well, kebetulan lagi ada waktu dan niat, saya akan coba
update blog ini dengan beberapa artikel.
Memang saya bukan orang yang pandai menulis, kalau bisa
dibilang kemampuan dibawah standard. Tapi itu tidak akan membuat saya mengurungkan
niat untuk berbagi.
Isi postingan curhat mulu?
Hehe iyasih kebanyakan gitu,
hampir semua malah. Tapi mau gimana lagi, salah satu tujuan saya menulis di
blog adalah bila suatu saat nanti computer atau gadget yang saya miliki
sekarang telah berganti dan datanya tidak di-backup, masih bisa akses, baca,
terus senyam-senyum sendiri mengingat masa lalu.
Kalau begini terus siapa yang mau baca blognya?
Lhaah pan
ini udah niat mau di-update. Hehehe kalau gak ada yang baca gak apa kok, kan
masih ada pembaca setia => diri sendiri :D
Siplah tambah panjang kata lagi akan saya mulai penulisannya. Meskipun proposal skripsi belum ada progress, nulis blog dulu, yuhuuu~
Langganan:
Komentar (Atom)
(Beating) Negative Thoughts
Ku kira, telah berhasil ku lewati fase yang paling sulit dari pengobatan penyakitku, yakni operasi. Ku kira, setelah ini aku sudah mulai bis...
-
Halo semuanyaaaa, kali ini aku akan memberi review beberapa dokter obgyn perempuan yang aku datangi untuk kontrol selama hamil anak perta...
-
Ini kali pertama aku menge-post translasi lirik, udah dari lama pengen nyoba translate salah satu lagu favoritku ini. OST dari Hayami-san t...