Bukan kalimat mantra, bukan juga kosakata baru
Tepat saat aku akan mulai mengetik postingan ini, ada “dia”
yang menggangguku dan terketiklah beberapa huruf tersebut
Ya, dia.
Teman baru, walaupun ia telah menemaniku sekitar sebulan
belakangan ini. Punya banyak nama panggilan, punya kumis dan berekor, berpose
sangat aneh saat tidur.
Dia, yang membuat dopamine terproduksi maksimal di aliran
darah otak ku, makes me feeling high everytime..
Bisa ku katakan kami dipertemukan takdir. Takdir yang
membuat hariku kini sedikit banyaknya berubah. Telah lama aku menginginkan
kehadirannya, dan kini aku memiliki nya.
Beberapa hari sebelum idul fitri ia terperangkap di halaman
belakang rumah yang bersebelahan dengan rumah kontrakan kami. Rumah itu sudah
ditinggal pergi oleh penghuninya yang mana merupakan sekelompok anak muda yang
pulang ke kampung halamannya. Hampir setiap malam aku tak dapat nyenyak tidur akibat “teriakan”
minta tolong dari-nya yang terdengar begitu putus asa. Aku tak bisa berbuat
apa-apa karena ada tembok setinggi 2 meter lebih yang memisahkan rumah kami,
hanya bisa melemparkan sedikit makanan agar ia tidak kelaparan.
Namun akhirnya aku memutuskan untuk menolongnya. Tepat
sehari sebelum hari raya idul fitri, aku merancang berbagai hal yang kiranya dapat membuatnya keluar dari sana. Aku tak akan menuliskan detailnya hanya saja
hari itu merupakan hari tergila yang pernah ku alami. Untuk pertama kali nya dalam
hidupku aku memanjat tembok dan menyusup ke rumah yang aku bahkan tak pernah berbicara
pemiliknya. Simple, hanya untuk menghindari rasa bersalah bilasaja aku membiarkannya
dan pergi pulang ke kampung halamanku akan terjadi hal buruk padanya.
Tanpa
tangga, hanya meja dan bangku yang disusun sedemikian rupa, aku berhasil
menaiki satu level dalam hidupku. Aku bisa memanjat! Dan memang, tidak semudah
yang terlihat di film-film action, ketika berada di atas tembok sangat mengerikan
bagiku untuk melompat. Berbagai komplikasi dari mulai trauma manus sampai
trauma vertebra merasuki pikiranku yang sedikit phobia akan ketinggian ini.
Untungnya teman serumah pulang pada waktu yang tepat, ia menolongku dan
akhirnya aku bisa berhadapan langsung dengan si korban.
Aku tak akan lupa sinar matanya siang itu, seperti sudah
kehilangan jiwa. Badannya gemetaran dan suaranya sengau. Ketika aku
mendekatinya ia ketakutan dan malah berlari mencari tempat untuk bersembunyi. Untungnya
ia punya titik lemah sehingga bisa segera ku jinakkan dan akhirnya aku berhasil
mengangkatnya dan membebaskannya. Sudah, segitu saja kisah heroik ku hari itu.
But the story has began since that moment..
Beberapa minggu tak bertemu, memori tentangnya hanya menjadi
kisah gila yang menarik untuk diceritakan pada teman-teman ku yang sesama
penggila makhluk kecil itu. Satu hari, aku melihatnya berjalan di atas tembok
kami sambil bersuara pelan, sangat mengundang. Aku mendekati tembok halaman
belakang rumah kami dan melebarkan tanganku, memberi ancang-ancang untuk
menangkapnya.
Hap! Welcome to our house, cat!!^^
Aku bahkan tak ingat kalau ia yang menjadi pemeran utama
dalam kisah gila ku, hanya ingin bermain dengannya karna sangat jarang ada
pengunjung di rumah kami selain yang hanya ingin memberantaki tong sampah atau
mencuri makanan. Tapi ia sungguh berbeda.
"When your cat licks you, he's paying a huge compliment. A tongue bath from your cat is an indication that he feels totally safe in your presence. You are truly a member of his family, and he reinforces that by cleaning you like his mother cleaned him when he was a kitten" ~ (JaneA Kelley, Catster.com)
Aku tak berbohong, tapi tak ada hentinya ia bertingkah
seperti seekor anjing pada tuan yang telah merawatnya bertahun-tahun. Kemudian
aku ingat, ia lah si malang yang kami selamatkan sebelumnya. Entah itu merupakan bentuk ucapan terimakasihnya atau
merupakan sambutan perkenalan, aku sedikitnya terharu. Seekor binatang rupanya
punya perasaan yang mendalam juga sama seperti manusia, dan ia suka
menunjukkannya.
Tak ku sangka buku yang telah lama ku beli akan bermanfaat
juga, “Cat Lovers Guide”, segala hal tentang merawat kucing tertulis di
dalamnya. Dan tak pernah dalam hidupku membiarkan seekor kucing menginfiltrasi zona
amanku, but everything has changed. He just did it!
Nothing I could I say unless I love him
He always made my day though he always leave scars on my
hands by scratching them. He acts like a boss, demands for the food when hungry
and sleeps wherever and whenever he wanted to. But, I love him, like a mother
to her child. Though he only another stray cat. Though he’s not as cute as
those who are from expensive breeds. Though I ain’t have nothing to give to
him. I just want to always be with him.
Thanks, bi, for coming into my boring life. Please have me
as your human at least until you don’t need me anymore. I maybe not perfect,
but my love is :)
*Dan akhirnya postingan berakhir dalam English, lol*

Tidak ada komentar:
Posting Komentar