Rabu, 30 September 2015

Dipertemukan oleh Takdir

 Aqzsasz

Bukan kalimat mantra, bukan juga kosakata baru
Tepat saat aku akan mulai mengetik postingan ini, ada “dia” yang menggangguku dan terketiklah beberapa huruf tersebut

Ya, dia.

Teman baru, walaupun ia telah menemaniku sekitar sebulan belakangan ini. Punya banyak nama panggilan, punya kumis dan berekor, berpose sangat aneh saat tidur.
Dia, yang membuat dopamine terproduksi maksimal di aliran darah otak ku, makes me feeling high everytime..

Bisa ku katakan kami dipertemukan takdir. Takdir yang membuat hariku kini sedikit banyaknya berubah. Telah lama aku menginginkan kehadirannya, dan kini aku memiliki nya.


Beberapa hari sebelum idul fitri ia terperangkap di halaman belakang rumah yang bersebelahan dengan rumah kontrakan kami. Rumah itu sudah ditinggal pergi oleh penghuninya yang mana merupakan sekelompok anak muda yang pulang ke kampung halamannya. Hampir setiap malam aku tak dapat nyenyak tidur akibat “teriakan” minta tolong dari-nya yang terdengar begitu putus asa. Aku tak bisa berbuat apa-apa karena ada tembok setinggi 2 meter lebih yang memisahkan rumah kami, hanya bisa melemparkan sedikit makanan agar ia tidak kelaparan.

Namun akhirnya aku memutuskan untuk menolongnya. Tepat sehari sebelum hari raya idul fitri, aku merancang berbagai hal yang kiranya dapat membuatnya keluar dari sana. Aku tak akan menuliskan detailnya hanya saja hari itu merupakan hari tergila yang pernah ku alami. Untuk pertama kali nya dalam hidupku aku memanjat tembok dan menyusup ke rumah yang aku bahkan tak pernah berbicara pemiliknya. Simple, hanya untuk menghindari rasa bersalah bilasaja aku membiarkannya dan pergi pulang ke kampung halamanku akan terjadi hal buruk padanya. 
Tanpa tangga, hanya meja dan bangku yang disusun sedemikian rupa, aku berhasil menaiki satu level dalam hidupku. Aku bisa memanjat! Dan memang, tidak semudah yang terlihat di film-film action, ketika berada di atas tembok sangat mengerikan bagiku untuk melompat. Berbagai komplikasi dari mulai trauma manus sampai trauma vertebra merasuki pikiranku yang sedikit phobia akan ketinggian ini. Untungnya teman serumah pulang pada waktu yang tepat, ia menolongku dan akhirnya aku bisa berhadapan langsung dengan si korban.

Aku tak akan lupa sinar matanya siang itu, seperti sudah kehilangan jiwa. Badannya gemetaran dan suaranya sengau. Ketika aku mendekatinya ia ketakutan dan malah berlari mencari tempat untuk bersembunyi. Untungnya ia punya titik lemah sehingga bisa segera ku jinakkan dan akhirnya aku berhasil mengangkatnya dan membebaskannya. Sudah, segitu saja kisah heroik ku hari itu. But the story has began since that moment..

Beberapa minggu tak bertemu, memori tentangnya hanya menjadi kisah gila yang menarik untuk diceritakan pada teman-teman ku yang sesama penggila makhluk kecil itu. Satu hari, aku melihatnya berjalan di atas tembok kami sambil bersuara pelan, sangat mengundang. Aku mendekati tembok halaman belakang rumah kami dan melebarkan tanganku, memberi ancang-ancang untuk menangkapnya.

Hap! Welcome to our house, cat!!^^

Aku bahkan tak ingat kalau ia yang menjadi pemeran utama dalam kisah gila ku, hanya ingin bermain dengannya karna sangat jarang ada pengunjung di rumah kami selain yang hanya ingin memberantaki tong sampah atau mencuri makanan. Tapi ia sungguh berbeda.

"When your cat licks you, he's paying a huge compliment. A tongue bath from your cat is an indication that he feels totally safe in your presence. You are truly a member of his family, and he reinforces that by cleaning you like his mother cleaned him when he was a kitten" ~ (JaneA Kelley, Catster.com)

Aku tak berbohong, tapi tak ada hentinya ia bertingkah seperti seekor anjing pada tuan yang telah merawatnya bertahun-tahun. Kemudian aku ingat, ia lah si malang yang kami selamatkan sebelumnya. Entah itu merupakan bentuk ucapan terimakasihnya atau merupakan sambutan perkenalan, aku sedikitnya terharu. Seekor binatang rupanya punya perasaan yang mendalam juga sama seperti manusia, dan ia suka menunjukkannya.

Tak ku sangka buku yang telah lama ku beli akan bermanfaat juga, “Cat Lovers Guide”, segala hal tentang merawat kucing tertulis di dalamnya. Dan tak pernah dalam hidupku membiarkan seekor kucing menginfiltrasi zona amanku, but everything has changed. He just did it!

Nothing I could I say unless I love him

He always made my day though he always leave scars on my hands by scratching them. He acts like a boss, demands for the food when hungry and sleeps wherever and whenever he wanted to. But, I love him, like a mother to her child. Though he only another stray cat. Though he’s not as cute as those who are from expensive breeds. Though I ain’t have nothing to give to him. I just want to always be with him.

Thanks, bi, for coming into my boring life. Please have me as your human at least until you don’t need me anymore. I maybe not perfect, but my love is :)

*Dan akhirnya postingan berakhir dalam English, lol*







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(Beating) Negative Thoughts

Ku kira, telah berhasil ku lewati fase yang paling sulit dari pengobatan penyakitku, yakni operasi. Ku kira, setelah ini aku sudah mulai bis...