Manusia diciptakan
berbeda-beda, baik dari bentuk fisik hingga pola berpikir dan bertindak
Si A berperawakan
sedang, penyuka warna putih dan mencintai segala makanan manis
Si B berperawakan
tinggi, menyukai semua warna namun sangat anti makanan manis karna dapat
menimbulkan kegemukan
Si C berperawakan
kecil, penyuka warna hitam dan penyuka gorengan.
Si A, B, dan C
dibesarkan oleh keluarga yang berbeda dan tumbuh di lingkungan yang berbeda.
Ibu dari si A memang sering menyajikan makanan manis untuk keluarga nya.
Sedangkan si B berhenti makan-makanan manis setelah tahu dirinya punya resiko
menderita penyakit gula. Di depan rumah si C ada penjual gorengan yang
senantiasa nongkrong tiap harinya.
Manusia cenderung
memilih karena selera, pertimbangan akan masa lalu atau resiko yang akan
muncul, ataupun pengaruh dari lingkungan sekitar.
Si A, B, dan C tidak bisa
saling memaksakan agar satu dan lainnya memiliki selera yang sama dengannya,
tidak pula membenci selera mereka yang lain darinya.
Keberagaman itu indah,
namun rasa toleransi yang membuat keindahannya kekal.
Toleransi bukan hanya
sekedar mengalah namun juga menghargai perbedaan itu sendiri.
Sayang sekali, kita
semua sering lupa akan hal itu.
Melihat maraknya
pemberitaan mengenai perpecahan yang terjadi di berbagai belahan bumi, tidak
usah jauh-jauh, di tanah air sendiri. Kelompok-kelompok saling memusuhi, fitnah
mengudara, kebencian terpupuk, semua merasa paling benar. Tiap kali berselancar
di dunia maya, banyak berita provokasi yang tak jelas kebenarannya, baik berupa
artikel, video, gambar, atau sekedar catatan singkat di facebook. Si A korup,
si B pembohong, si C teroris. Saling tunjuk, begitu saja tak ada akhirnya.
Toleransi, ke mana ia
pergi meninggalkan hati kita? Bukankah Allah mencintai kedamaian?
Si A percaya bahwa
makanan manis tidak akan membuatnya sakit. Si B dan C tetap pada selera nya.
Tentu si A tidak boleh menghina kebiasaan si A dan si C. Begitu pula Si A tidak
boleh memaksa agar si C mau berhenti menyukai warna hitam. Ini hanya contoh
sederhana.
Berbeda selera asal 1
rasa dalam hal toleransi.
Dimulai sekarang, dari
diri sendiri.
