Sabtu, 12 Januari 2013

Penilaian Akreditasi dan Riweuhnya Rakyat PSPD UNIMAL


Siip, ini adalah salah satu pengalaman yang wajib untuk diceritakan karena kesannya yang begitu melekat bagi kami para penghuni setia kampus PSPD UNIMAL, Cunda.

Jadi, kemarin tepatnya pada hari selasa (11/12/2012), penghuni kampus PSPD atau yang lebih ingin kusebut rakyat PSPD, dihebohkan dengan kabar mendadak bahwa akan datang tim penilaian untuk akreditasi sekolah kedokteran yang masih ber-status program studi ini. Mahasiswa dikumpulkan dan diberi pengarahan untuk mengerahkan kerjasamanya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dapat membantu proses penilaian. Di sini, selain diarahkan untuk bersih-bersih kampus yang notabene masih seperti sekolah laskar pelangi ini, tapi juga menambah-nambahkan segala sesuatu yang dapat mempercantik kampus. Tiap UKM yang ada di kampus pun diminta untuk menyerahkan segala LPJ mereka dari mulai berdiri sebagai laporan keaktifan mahasiswa.

Hari pertama (selasa) semangat mahasiswa mulai dipanaskan dengan gotong royong *atau ehem… kerja rodi* yang mana tiap letting diberi daerah masing-masing untuk bekerja. Aku yang hari itu sedang terserang migraine + demam akut tidak ikut meramaikan kegiatan ini jadi kurang tau gimana situasi sebenarnya di TKP. Yang ku tau semuanya bersemangat walaupun kero (kerjarodi) hanya berlangsung hingga sore hari.

Di hari kedua ini yang kerasa banget kero-nya. Start dari jam9 pagi, setelah mendapat pengarahan untuk menghafalkan visi dan misi PSPD UNIMAL yang selama ini bahkan mendengarnya saja pun tak pernah, kami menuju pos masing-masing. Aku yang kebetulan pengurus MUSHAF bergabung dengan teman-teman lainnya untuk membersihkan region Mushala dan sekitarnya.

Dari mulai jendela, etalase, pintu sampai kaca mading kami bersihkan hingga kinclong. Tak lupa 2 kamar mandi yang merupakan ‘mother of problem’ di mushala ini dari sejak dahulu kala, dengan sabar kami gosok dengan tenaga Hulk setiap kerak-kerak yang telah membandel dan lengket bagai lem setan. Luar biasa, aku sebagai saksi hidup mengakui kekuatan dari kerak-kerak yang sudah berkediaman di kamar mandi ini untuk waktu yang lama, bahkan porstex sebotol tak mampu membasmi habis mereka walaupun sebagian besar sudah berhasil ditaklukan. Dan setelah usaha keras selama ber-jam-jam dan beberapa kali ganti shift kerja, muncullah keajaiban yang bukan hanya kami namun juga diakui oleh teman-teman lain, kamar mandi menjadi terlihat bersih! Subhanallah, kalo bisa lihat foto before&after nya, pasti kalian akan berdecak kagum dan bersyukur karna akhirnya kamar mandi mushala bukan lagi menjadi tempat paling horror seantero PSPD untuk didatangi. Alhamdulillah....

Sorenya, seluruh mahasiswa dikumpulkan lagi untuk diberi pengarahan mengenai apa-apa saja yang harus diketahui tentang PSPD ini. Dan memang, sebagian besar dari ‘must to know’ list, baru hari itu kami mendengarnya atau setidaknya kami sudah lupa sama sekali. Ini salah para dosen yang kurang mensosialisasikan sebelumnya, atau para mahasiswa yang terlalu bodo amat yak? Sepertinya salah bang junet *eh* salah dua-duanya maksudnya :p
 Serunya, dari tiap barisan ditarik beberapa mahasiswa untuk bergabung dalam tim khusus atau yang disebut Tim 30, yang berisikan 30 agen khusus untuk persiapan menghadapi tim penilai keesokan harinya. Tugasnya tidak lain tidak bukan adalah menghapal ‘must to know’ list yang termasuk didalamnya, visi dan misi, system kepengurusan PSPD dari dekan hingga antek-anteknya, nama-nama lab beserta dokter penganggung jawabnya, dan segudang scenario lain untuk memanjakan telinga para juri agar mau memberikan skor yang bagus untuk kampus tercinta ini.
Selain mereka, aku dan mahasiswa-mahasiswa lain yang tak terpilih sebagai Tim 30 juga disuruh untuk menjadi pemeran di drama peng-akreditasi-an ini. Skenario yang telah dibeberkan oleh dosen tadi juga harus kami siapkan kalau-kalau bertemu dengan salah satu juri yang katanya kan menjebak kami dengan pertanyaan yang dilontarkannya. Kira-kira scenario yang disiapkan seperti ini:

Juri: Dek, kuliah di sini enak ga?                                                  
Mahasiswa: Aah si emprof, mau tau aja atau mau tau bangeeettzz? Iss hayoloh kepo yaa …. Ihihihiy~~~!
Juri: !@#$%^&*()

PLAK!! Nyeheheheh, yang ini cuma  guyonan lho, dilarang keras untuk dicoba, karna bisa membawa masa depan pspd pada keterpurukan. Yang bener ini neeh..

Juri: Dek, kuliah di sini enak ga?
Mhs : Enak dong pak…! (Nada antusias bak penipu ulung)
Juri: ah yang betul dek, gak apa jujur aja, kalo emang ada yang ganjel bilang aja, mana tau bisa jadi saran untuk para dosennya (nada lembut menggoda bak para psikotherapy yang siap menampung keluhan pasiennya)
Mhs: … Enak kok pak… betul deh…hehe.. (mulai bergeming, namuntetap berpegang pada scenario)
Juri: terus kalo mau internetan di lab computer, pake wi-fi, konsul skripsi ama dosen tiap waktu, semua bisa dengan mudah gak tu dek?
Mhs:…. Wah kalo itu sih, MUDAH kok pak! Hehehe… (tersenyum meyakinkan walopun sebenarnya hati udah miris)

Yaa, kira-kira begitulah skenario tambahan di luar enam skenario yang ada di dalam modul panduan blok. Aku jadi semakin bingung, ini sebenarnya sekolah kedokteran atau sekolah teater sih? Apapun itu, yang jelas para mahasiswa tampak dengan handal memainkan perannya pada dua hari penilaian.

Setelah dua hari kompak melakukan kero hingga larut malam, tibalah hari yang ditunggu-tunggu. Hari itu seluruh rakyat telah bersiap-siap baik dari penampilan yang diwajibkan rapih, juga mental agar percaya diri menghadapi kemungkinan bertemu dengan juri. Yang menyenangkan adalah akibat para dosen yang masih sibuk dengan persiapan, semua tutorial pada hari Jumat itu berjalan bak kapal tanpa nahkoda, tanpa tutor bos! Alhamdulillah, ini sedikit menenangkan para mahasiwa yang tenaga dan pikirannya sudah terkuras sebelumnya dan tak sempat memikirkan hal semacam LO. Selain itu untuk pertama kalinya kami diharuskan melepas sepatu untuk masuk ke dalam ruangan tutorial. Belum lagi sensasi melihat pemandang kampus PSPD yang telah di ‘make over’ sedemikian rupa dengan taman dadakan di mana-mana, palang parkir dan tong sampah yang sebelumnya hanya mimpi, hadir memenuhi harapan mahasiswa yang tadinya mungkin hanya bisa urut dada melihat keadaan kampusnya. Alhamdulillah yah… :’)

Penilaian hari pertama berakhir dan dilanjutkan ke hari kedua yaitu hari sabtu yang mana biasanya kegiatan di kampus diliburkan kecuali ada panggilan KP atau pleno. Namun, akal-akalan para dosen agar kampus terlihat rame, mahasiswa diminta untuk datang dengan pakaian training untuk mengikuti kegiatan olahraga bersama. Applause untuk dosen dan mahasiswa, clap clap clap..

Dan masa memperjuangkan akreditasi pun berakhir dengan berkumpulnya dosen dan mahasiswa di Gor beberapa hari kemudian yaitu hari selasa. Dosen menyampaikan bahwa meskipun telah berlalu, kita tetap harus menjaga apa yang telah kita usahakan kemarin seperti kebersihan dan kelestarian kampus. Selain itu mereka juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kerjasama dari segenap mahasiswa yang baru kali menampakkan kekompakannya.

Momen-momen itu sangat berharga bagi kami tentunya, dan tumpahan air keringat di hari-hari sebelumnya tidak berarti apa-apa bila semua demi pengakuan terhadap akreditasi kampus yang kami cintai ini. Belum lagi sejumlah besar uang yang harus dikeluarkan demi melengkapi persiapan. Kabarnya, baliho besar yang memajang iklan bertuliskan kedokteran umum universitas malikussaleh di jalan raya medan-banda aceh itu menghabiskan puluhan juta, wew…

Semoga tiap kerja keras dan doa-doa kami dijabah Allah Tuhan Maha Kuasa. Kami percaya kampus ini pantas untuk mendapatkan akreditasi yang baik, karena jujur aku sendiri mulai sangat nyaman berkuliah di sini. Bila ada tawaran untuk berhenti dan pindah ke fakultas kedokteran universitas lain maka aku akan dengan senang hati menolaknya. Tak akan kurelakan segala yang telah tertulis di buku kesan ku selama hampir 3 tahun ini. Mungkin begitu juga yang dirasakan oleh teman-teman mahasiswa lain.

Ini ceritaku, apa cerita mu teman? :)

5 komentar:

  1. assalamu'alaikum...
    maaf kak,saya nevia...
    sekarang PSPD unimal sudah terakreditasi kak?
    tahun ini saya rencananya mau pilih PSPD UNIMAL juga....
    mohon d balas ya kak....

    BalasHapus
  2. wa'alaikumussalaam
    hai nevia, salam kenal ^^
    maaf ya baru bales *baru buka blog*
    jd ceritanya pengumuman akreditasi pspd belum keluar utk saat ini, tp ada kabar yang telah dikonfirmasi oleh para dosen kami bahwa tahun 2013 ini pspd fix diakreditasi dan akan segera jadi fakultas, utk pastiya kapan, kami belum tahu. Tp mohon doanya ya smg cepet turun akreditasinya, aamiin ya Allah... hihiii ;)
    wah ayuk mari kesini daftar ajah, siapa tau rejeki disini, dosen n mahasiswanya lucu n asik2 lhooh, contohnya aku heheheeh *plaaak
    we're waiting for u nevia ^__^

    BalasHapus
  3. kak pendidikan kedokteran unimal ada dikirim ke padang ya kak ? :o

    BalasHapus
  4. maksudnya nyambuk ke padang ? :o ada kak ? :o

    BalasHapus
  5. helo arel, makasih udh mau mampir ke sini :)
    nyambuk? maksudnya nyambung kuliah disana gitu ya?
    kalo Kedokteran unimal ini sendiri krn msh program studi jadinya merupakan anak bimbingan dr Un.Andalas Padang, hubungan yg terjalin sebatas itu. Untuk pengiriman mahasiswa sampai saat ini blm ada,kecuali kalau prodi ini ditutup maka Unand yg akan menampung mhasiswa/i yg tlh terdaftar disini, tp naudzubillah smg gak bakalan ditutup hehe

    BalasHapus

(Beating) Negative Thoughts

Ku kira, telah berhasil ku lewati fase yang paling sulit dari pengobatan penyakitku, yakni operasi. Ku kira, setelah ini aku sudah mulai bis...