Istilah 'pecah telor' biasanya kami gunakan bila terdapat satu kejadian yang teramat dihindari atau diharapkan sebelumnya (seringnya dihindari) kemudian pada akhirnya kena juga. Seperti misal di stase Penyakit Dalam dulu, ada konsulen (sebut saja dr.A, Sp.PD) yang hobi banget ngasih tugas bila ia menjumpai kekurangan saat koas melaporkan keadaan pasien, dan hebatnya 3 dari 4 orang koas yang tugas di ruang rawat wanita saat itu pecah telor di hari pertama dr.A visit X'D
Nah, di stase anestesi sendiri, bagi kami yang paling dihindari adalah cyto alias operasi yang direncanakan tiba-tiba atas indikasi darurat, yang dilakukan diluar waktu kerja. Kami sudah memasuki minggu ke 3, dan cyto baru terjadi sekali yaitu pada hari sabtu minggu pertama, yang saat itu bukan namaku yang terpampang sebagai koas anestesi yang piket. I was hoping that my lovely weekend wouldn't be disturbed by the cyto call until we finish this stage, but BOOM~! Panggilan itu datang juga di minggu ke-3 ini => pecah telooooor~!
Jumat, 6 November 2015, waktu lagi serius banget mandangin monitor vital sign pasien op di ruang OK 4, terdengarlah sepotong suara yang mengatakan akan ada cyto bedah laparotomi keesokan hari dari salah satu perawat, dan aku langsung sadar bahwa aku piket esoknya. Dat feeling man, still could handle it tho. But i never knew that an unforgettable thing would happen the next day!!
Pasien pria berusia 50thn dengan diagnosa Ileus Obstruktif, KU buruk, NGT terpasang dengan botol penampung penuh dengan cairan hijau kental. Saat pasien dibawa masuk ke dalam ruang OK, aku yang kebagian tugas membuang cairan itu, namun saat itu aku menahan nafas ku (re: dizi's natural act if she found something stingy), sehingga aku tidak tahu bagaimana aromanya. Operasi dimulai, sebelumnya pasien telah di beri tindakan anestesi umum yang membuat kesadarannya turun maksimal dan bantuan nafas melalui ETT (endotracheal tube) pun diberikan.
Satu per satu lapisan kulit bagian perut dibuka dengan scalpel ditangan sang surgeon, sekitar 20 menit observasi dilakukan, masih santaai, koas anes melakukan tugas seperti biasa, posisi stay di bagian proksimal tubuh yakni daerah sekitar kepala dan leher, pantau vital sign, bantuin ambu napas, inject obat bila diperlukan, sesekali ikut melihat proses berjalannya pembedahan. Colon mulai di tarik ke arah luar agar memudahkan observasi dan akhirnya ketemu lokasi yang bermasalah yaitu colon sigmoid yang sudah melebar, berwarna hijau tua kehitaman, dan perlahan menimbulkan bau yang menjadi penyebab hari itu tak terlupakan. Keluarga pasien dipanggil untuk informed consent bahwa akan dilakukan colostomy, setelah persetujuan dicapai, mulailah sang ahlli bedah memainkan pisaunya. Srett, bluarrrr (re: efek suara colonostomi), keluar lah itu massa yang sudah lama menumpuk bagian paling ujung dari usus besar itu. Baunya gengs, i'm going to describe you how...
Kalo kamu koas terutama yang udah ngelewatin stase PD, pasti tau bau khas dari gangren dari ulkus DM, ya kan? Itu mah, liwaaat
Kalo yang udah pernah lewat stase bedah, mungkin tau bau khas dari sekret discharge nya Ca Mammae, ya kan? Baunya emang amis banget, tapi itu masih lewaaat
Kasus ileus kali ini, berbeda aromanya dengan kasus-kasus ileus yang pernah kuikuti pembedahan sebelumnya, asli kuat banget. Hampir semua staf ruang ok, terganggu dengan baunya sampai harus keluar untuk menghirup udara segar. Guna? Well, kalo keluarnya agak jauhan sedikit sih lumayan ilang tapi kalo masih sekitar radius 6 meter dari ruang OK masih tercium baunyaaa! Ada yang pake double masker, ada juga yang menggunakan kasa steril untuk menyumbat hidungnya lalu menutupnya lagi dengan masker, sedangkan aku menggunakan 1 masker yang dilipat agar pas menutupi lubang hidung kemudian dilapisi dengan 1 masker lagi yang telah disemprot parfum. Hasilnya? Awal masuk OK ngerasa nyesel nyemprotin parfum karna bikin baunya makin aneh, tapi belakangan di ikhlas2in alhamdulillah indra penghidu ku beradaptasi dan mulai kebal. Nih, kalau dimisalkan baunya seperti (maaf) limbah rumah tangga yang mampet berhari-hari di saluran pembuangan. Super salut dengan sang ahli bedah dan para asisten yang tetap tenang menjalankan operasi tanpa terlihat gusar dengan bau yang dikeluarkan.
Tiga jam berlalu, akhirnya operasi selesai. Colon sigmoid telah diangkat dan dibentuk saluran buatan untuk pembuangan feses, luka operasi ditutup, pasien dipersiapkan untuk dipindahkan ke ruang post-op. Nah ini nih, sebelumnya kain duk yang basah oleh cairan berbau tadi sudah dipindahkan dan di lap meja operasinya, namun rupanya saat akan memindahkan pasien ke brankar masih tersisa sedikit rembesan di bawah tubuhnya dan tetep aja meninggalkan bau. The sensation didn't end 'til the very last time of the day. Luar biasa memang, bayangin aja kalau kotoran dalam tubuh kita gak dikeluarin berhari-hari hingga menyebabkan infeksi di sekitar saluran cerna, kuman-kuman ngumpul dan berkembang biak, kira-kira seperti itulah patogenesis khusus untuk aroma menusuk itu. Great job untuk semua rekan yang bertugas hari itu. Kasus yang sangat menarik, sampe amazed liat colon yang udah hampir nekrosis itu, ini apa aku yang kebetulan gak pernah nemu atau memang kasusnya yang jarang. Tetap, aromanya yang membuat hari itu tak terlupakan. Pecah telor bukan pecah telor biasa, sekalinya pecah telor dapetnya yang begituan. Untungnya bukan cyto malam hari, mungkin udah tepar pulangnya abis itu kebawa mimpi XD
Cyto oh cyto, sebenernya bikin banyak ilmu kalo kita kedapetan bertugas, tapih harap maklum koas semangat maju mundur seperti kami yang gak mau terganggu waktu istirahatnya, muehehehehe #ampunmak #janganditiruya #cytoberkah #tapijanganseringsering LOL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
(Beating) Negative Thoughts
Ku kira, telah berhasil ku lewati fase yang paling sulit dari pengobatan penyakitku, yakni operasi. Ku kira, setelah ini aku sudah mulai bis...
-
Halo semuanyaaaa, kali ini aku akan memberi review beberapa dokter obgyn perempuan yang aku datangi untuk kontrol selama hamil anak perta...
-
Ini kali pertama aku menge-post translasi lirik, udah dari lama pengen nyoba translate salah satu lagu favoritku ini. OST dari Hayami-san t...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar