Nah, cerita inilah yang menginspirasi seorang Yuriko Kanai (Nao Matsushita) agar ia bisa menjadi seorang istri yang bisa mendukung suaminya seperti si istri landak. Meskipun karirnya yang sangat cemerlang di perusahaan produktor mainan di tempatnya bekerja, ia rela meninggalkannya demi bisa menjadi istri yang baik bagi Kyoichi Hayami (Yoshihiko Inohara), salah satu karyawan yang berkerja di bawahnya. "Hari saat aku dipanggil 'Nyonya Hayami'", begitulah judul dari serial drama jepang yang bergenre Home Drama ini. Salah satu drama yang meninggalkan kesan sendiri bagiku setelah menamatkannya.
Awalnya aku tertarik menonton drama ini dikarenakan ada bias ku yang ikut beradu peran yaitu Yuichi Nakamaru. Di dorama ini Maru berperan sebagai Kaoru, adik ke-2 dari Kyoichi. Namun rupanya alur cerita, skenario, dan akting para pemerannya yang membuatku semakin tertarik untuk mengikuti tiap episodenya. Drama ini sendiri bercerita bagaimana perjuangan seorang Yuriko, seorang putri tunggal dari pengusaha kaya raya yang terbiasa hidup serba kecukupan, sebagai seorang istri dari seorang 'salary man' yang hidup amat sederhana. Awalnya setelah menikah mereka hidup tenang berdua di apartemen yang mereka sewa namun kemudian sebuah tragedi menyebabkan pasangan baru ini harus tinggal di rumah keluarga Hayami bersama ayah dan 3 adik laki-lakinya. Ketidakahlian Yuriko dalam memasak dan mengurus rumahtangga membuat banyak kejadian lucu dari masakan yang tidak layak makan hingga keributan di dapur karena kebakaran kecil. Belum lagi masalah yang disebabkan oleh masing-masing anggota keluarga yang membuat Yuriko benar-benar seperti sedang diuji untuk bisa menjadi seorang istri yang baik bagi keluarga Hayami.
Panic at the kitchen
Kepergian Ibu dari Kyoichi, Yuko, dari rumah dikarenakan sebuah alasan membuat Yuriko menjadi satu-satunya perempuan di rumah itu, Yuriko mau tak mau harus besabar menghadapi ego dari para lelaki dan merasakan bagaimana beratnya bila ia berada di posisi Yuko yang telah mengurus keluarga Hayami selama puluhan tahun. Banyak adegan menarik dari yang bikin ngakak sampai yang bikin menitik air mata. Adegan satu rumah ribut dan bergulat cuma karena masalah sepele adalah sesuatu yang gak pernah lewat tiap episodenya, juga adegan Yuriko yang berusaha untuk bisa menyelesaikan masalah dari mulai dengan musyawarah hingga jalur ekstrim, semuanya terangkum menjadi episode yang lucu namun bermakna.
The Boys of Hayami
Menyimak serial drama ini mengajarkan ku banyak hal seperti bagaimana besarnya tanggungjawab seorang wanita ketika telah menjadi istri. Perbedaan karakter yang terdapat pada masing-masing anggota keluarga Hayami seringkali menyebabkan perpecahan tapi kehadiran Yuriko memberikan perubahan besar. Tak luput juga masalah yang terjadi antar suami istri yang bisa jadi referensi sendiri, hehe. Namun yang paling membuat ku tersentuh adalah bagaimana perasaan Yuko sebagai seorang Ibu yang sangat sabar mengadapi tingkah laku suami dan anak-anaknya yang cenderung sangat egois. Buat yang mencari tontonan seru tapi bermanfaat, drama ini sangat ku sarankan. Gak seperti sinetron Indo yang kebanyakan terlalu dramatis, drama ini menampilkan masalah yang terjadi pada keluarga pada umumnya dengan solusi yang unik dan bikin tersenyum pada akhirnya. Ending song yang dibawakan FMB berjudul 'kono sekai ni umareta wake' alias 'alasan ku terlahir di dunia ini' juga romantis banget liriknya,
Best Couple <3
P.S : Ini postingan yang udah ku ketik dari setengah tahun yang lalu dan akhinya di post juga, Padahal namatinnya udah dari 3 tahun yang lalu tapi baru di review sekarang, hehe.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar