Kamis, 06 Februari 2020

Ini resolusi tahun 2020 ku, bagaimana dengan mu?

Acieee si dizi latah ni ikutan bikin resolusi di awal tahun (padahal bentar lagi udah mau bulan 2 hihi). Tujuannya sekedar agar di tahun ini kelak akan lebih disiplin menggunakan waktu sehingga berimbas pada pencapaian yang diinginkan. So these are my resolutions!

Hasil gambar untuk 2020 resolutions

Memenuhi target khatam perbulan
Yap, mulai dulu dengan sisi terpenting dari hidup yah, masalah amal ibadah. Karena hidup ini Cuma sementara, dan aku sadari betul sesempurna apapun kita di bidang karir dan keluarga, semua itu akan ku tinggalkan ketika ajal menjemput. Aku malu bila tiap harinya aku bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk browsing di internet bermain sosmed namun untuk khatam 1 juz per hari saj aaku tidak mampu, padahal bila dibandingkan dengan kisah sahabat Rasul yang bisa khatam Alquran bahkan setiap harinya, ini adalah seburuk-buruknya usaha ku untuk bisa menunjukkan rasa cintaku pada kitab suci yang Allah turunkan sebagai pedoaman hidup manusia ini. Tentunya ini bisa menjadi ajang pelatihan kedisiplinan ku karena metode yang ku gunakan adalah membaca 2 lembar setiap waktu sholat fardhu sehingga 2 lembar x 5 waktu total 10 lembar perhari yang mana berarti 1 juz bisa ku khatamkan dan insya Allah dalam sebulan bisa khatam Al-Qur’an.

Menyelesaikan hafalan juz 30
Huhuhu sebenernya malu banget ini sih, umur segini tapi juz amma aja belom hafal semua, padahl mungkin sudah ratusan judul lagu berbahasa Indonesia maupun asing yang sudah kuhafal diluar kepala. Belum lagi sejak memiliki anak surat-surat yang kubaca saat sholat cenderung surat pendek sehingga menumpulkan hafalan surat-surat panjangku. Untung nya di setaip pertemuan halawah kami ada sesi murajaah yang bisa menjadi ajang penyemangatku untuk menambah hafalan tiap minggunya, soalnya malu kan say kalo yang di murajaah surat-surat itu mulu hehe. Caranya, hmm mungkin dengan menambah hafalan dan murojaah setelah selesai tilawah setiap harinya. Tidak lupa dengan membaca surat-surat yang baru dihafal saat sholat agar terus terlatih.

Menamatkan minimal 10 buku
Di awal tahun aku sempat membaca artikel di situs medium tentang seorang yang bercerita mengenai buku-buku yang ia baca selama tahun 2019, aku jadi tertarik untuk mengikutinya pada tahun 2021 nanti, hahaha. Bukan cuma sekedar ikut-ikutan tap aku merasa bila diri ini hanya terbiasa membaca tulisan singkat berupa caption Instagram maka otak ku akan menciut dan canggung ketika dihadapkan ke situasi harus membaca tulisan panjang seperti pada saat menjalani proses sekolah lagi nantinya. Penelitian juga mengungkapkan bahwa orang yang terbiasa membaca juga memiliki kemampuan memecahkan masalah yang lebih baik dibanding mereka yang tidak. Aku juga ingin sekali membeli buku-buku baru tiap melewati Gramedia namun aku sadar di rumah saja begitu banyak buku yang belum ku selesaikan. Karena itu harus komitmen untuk bisa minimal perbulan selesai 1 buku, apapun genre nya itu.

Mengupdate blog minimal 2 minggu sekali
Sebenarnya tujuanku banyak membaca juga untuk meningkatkan kemampuan literasiku sehingga diharapkan aku semakin mahir dalam menulis. Tentunya punya literasi tinggi tapi tidak dibarengi dengan terus berlatih hanya akan membuat kemampuan itu mandeg, jadilah aku berharap bisa rutin menulis konten terutama di blog namun untuk versi singkat bisa di Instagram. Because sharing is caring, aku berharap kedepannya juga bukan hanya curhatan yang ku bagi namun juga mengenai info-info kesehatan sejalan dengan profesi dokterku. Lagi-lagi ini merupakan latihan juga bila nanti aku berkesempatan untuk bisa mengenyam pendidikan dokter spesialis, aku sudah mampu untuk menelurkan karya tulis ilmiah sebagai penunjang studi ku.

Merutinkan skincare pagi dan malam
Mengingat usia yang terus bertambah, muncul pula garis-garis baru yang dahulu tak pernah menghiasi wajah ini. Ku sadari, tanda penuaan kini makin menghantui dan seakan mengancam akan hilangnya pesona diri dari sang suami yang notabene setiap harinya berkerja di kantor startup dimana karyawannya so pasti banyak ciwi-ciwi gaul Jakarta yang masih seger dan cantik jelita (wkwkwk agak lebay tapi beneran kuatir aku tuu). Gaboleh sepela ama masalah ini, karena ku rasa sudah cukup terlambat merasa concern sekarang dan bila ditunda lagi untuk care sama diri sendiri maka siap-siap aja makin galau tiap kali memandang cermin. Mengikuti trend skincare ala negeri ginseng dengan 10 steps nya yang bikin glowing layaknya gelas porcelain, aku udah mulai ngumpulin beberapa produk untuk rutin kupakai pagi dan malam di tiap harinya. Paling minimaaal banget, ga ketinggalan pake sunscreen tiap kali keluar rumah di kala daytime ya mak!

Membiasakan olahraga rutin minimal 2x seminggu
Selain wajah yang harus kinclong, ini tumpukan lemak-lemak yang bergelayut manjah harus perlahan dibasmi dari tubuh emak-emak 2 anak soon to be ini. Sebelum punya anak aku tergolong rutin minimal 2-3x seminggu menjalankan workout di rumah dengan mengikuti video di youtube, tapi dengan segala kerempongan ngurus anak olahraga bagaikan jadi kegiatan yang tak masuk list prioritas sama sekali. Padahal tiap hari di puskesmas kerjaannya ceramahin pasien supaya rutin olahraga tapi sendirinya, bleeeh. Tentunya berhadapan dengan kasus penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes dan hiperkolesterol setiap harinya menyadarkan ku bahwa aku bisa saja nanti menjadi pasien juga dengan pola hidupku yang hobi makan gorengan dan malas gerak ini. Walau tahun ini dibuka dengan musim hujan, ga ada alasan untuk tidak merutinkan aktivitas fisik seperti jalan pagi terutama saat weekend. Juga olahraga rutin bisa berbuah pada kulit yang lebih sehat dan segar. So this is a must!

Meraih level N2 pada JLPT
Aku berencana untuk mengikuti test JLPT pada Juni nanti, kali ini aku akan mengambil level test N2. Ku yakin kali ini perjuangannya akan jauh lebih sulit karna kata orang soal-soal N2 ama N3 itu beda jauh tingkat kesulitannya, secara N2 biasanya digunakan sebagai syarat minimal kemampuan Bahasa jepang ketika kita meng-apply untuk jenjang formal seperti melamar kerja atau mendaftar sekolah lagi, sedangkan N3 lebih ke kemampuan Bahasa sehari-hari. Buku N2 udah dibeli, kumpulan soal-soal udah di download tinggal eksekusinya. Aku menjadwalkan setiap hari selasa adalah hariku melahap buku dan berlatih mengerjakan soal. Walaupun sebenernya aku ga tau kapan sertifikat kemampuan Bahasa Jepang ku ini bisa kugunakan, tapi gapapa yang penting ngumpulin aja dulu hitung-hitung mengupgrade diri. Ganbaru zo!

Menerapkan ASI ekslusif untuk anak kedua
Insya Allah bila sesuai maka anak keduaku akan lahir sekitaran akhir bulan Maret yang berarti di akhir tahun dia akan berumur sekitar 9 bulan. Kali ini aku bertekad untuk bisa menyusui penuh hingga ia berumur 6 bulan tidak seperti kakaknya yang harus sudah memulai MPASI pada usia 5 bulan diakibatkan masalah bingung putting kala itu. Ini erat hubungannya dengan ku yang sudah mulai bekerja dari umur Zaysha 3 bulan sehingga mau tidak mau dia harus minum ASI perah dan salahnya saat itu kami menggunakan dot sebagai media pemberian ASIP, belum lagi karna alasan kesibukan membuatku tidak bisa banyak menyetok ASIP sehingga kebutuhan asinya jadi kurang terpenuhi. Untuk itu, aku berencana setelah selesai internsip aku akan berhenti bekerja hingga si anak ke dua berumur minimal 6 bulan, karna aku khawatir aku akan mengulangi kesalahan yang sama bila tetap bekerja. Tentu aku akan tetap berusaha memompa ASI agar bisa terus memicu produksi ku hingg usianya mencapai 2 tahun.

Meningkatkan nominal saldo rekeningku
Ini nih, terkait keputusan ku untuk menunda bekerja pastinya akan berimbas pada saldo rekening pribadiku yang akan mandeg atau bahkan akan makin menipis bila aku tidak pandai mengelolanya. No no no, biar bagaimana-pun aku ingin di penghujung tahun aku semakin makmur tidak hanya bergantung dari kucuran dana gaji suami untuk keperluan ku. Entah dengan cara berbisnis investasi, atau dengan menjadi dokter onlne yang bisa leluasa bekerja di rumah. I’ll figure it out. Jangan lupa rajin sedekah sebagai bentuk rasa syukur dan agar harta yang kita simpan itu tetap berkah.

Nah, itu dia kumpulan resolusi yang berhasil ku susun di awal tahun bisa jadi ke depannya akan bertambah seiring berjalannya waktu. Akankah sebagian besar dari resolusi ini tercapai? Semoga saja ya! Bagaimana dengan resolusi mu? Apa masih sama dengan tahun lalu? J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(Beating) Negative Thoughts

Ku kira, telah berhasil ku lewati fase yang paling sulit dari pengobatan penyakitku, yakni operasi. Ku kira, setelah ini aku sudah mulai bis...