Sabtu, 24 Mei 2014

Smile :)

And then he gives me a smile that just seems so genuinely sweet with just the right touch of shyness that unexpected warmth rushes through me.” (Suzzane Collins, The Hunger Game)

If we talk about things that simply easy to do but impacts great it would be smile. Many studies have shown that this little thing called 'smile' could make not only your psychology better but also really good for your body's health. Someone quoted that joy is a source for our smile, but sometimes smile can be the source of our joy. There was also a study that said people who smile more often live longer because it releases stress, slows the heart rate, and relaxes your body. People who see you smiling would absolutely get affected and its more likely will cause a good signal for 'em. That is why, i totally agree if someone says "smile is truly important".

"Today, when someone smiles, a glum mood is lifted, an apology is accepted, a person's shaky self-confidence gets a boost, a deal is struck, a physical attraction is communicated" (Women's Health Magz)

I found interesting facts about smile such as women smile significantly more than men do, especially in their late teens and as young adults; you would look more trustful when you're talking while smiling; smiling and laughter both have been shown to lessen pain. They release endorphins that lift our moods, but many of these act as natural painkillers too; aaand many more~

Smiling makes you happy. Seeing someone smiling would also brings you happiness. 



(>V<)
oh no, not that one XD



(´ ▽`).。o.


(all gifs belong to: miyuki-arashi)


Sabtu, 17 Mei 2014

Boku no Taiyou ~ Matahariku (956th day)

Langit masih gelap, belum ada pertanda seluruh sisi dari Jakarta telah bangun dari lelapnya malam. Sebuah mobil Kijang melaju dengan kecepatan biasa di atas jalan tol Jatiwarna yang kala itu masih sunyi.
 
Jarum-jarum kecil di arlojiku menunjukkan waktu pukul 06.15, hari ini kami kembali berhasil untuk berangkat meninggalkan rumah lebih cepat. Rasa bangga sedikitnya memenuhi benakku meskipun hal ini merupakan hal yang sudah seharusnya bagi orang yang duduk di bangku kemudi itu. Ya, hal ini selalu menjadi syarat mutlak bagiku agar bisa diterima sebagai penumpang setiap hari sekolah, meskipun terkadang aku curang. Aku beruntung Markas Besar TNI tempat ayahku bekerja terletak searah dengan lokasi sekolah tempat ku menimba ilmu. 
Mobil dinas pinjaman ini selalu memanjakan ku dari penuhnya penumpang pada kendaraan angkutan umum di setiap paginya. Perawakannya sudah jauh dari mobil baru, bahkan pulasan sana-sini yang menimpa bagian yang telah keropos menandakan jelas bahwa mobil ini sudah pantas disebut ‘rongsokan’. Bukannya tidak bersyukur, tapi aku merasa ayah tak pantas mendapat jatah mobil ini balik jabatannya yang lumayan tinggi.

“Anginnya kencang, kita tutup saja jendelanya…” suara parau itu memecahkan keluh ku dalam diam.

Kamis, 15 Mei 2014

Hiroshi-san!

Done writing the earlier post now i just wanna finish things that i started while rubbing my dizzy head.
Tenang, pusing gak bakal bisa menghentikan gejolak hati yang mengalir menuju ujung jari-jari ini.

So, bermula dari sebuah kisah seorang gadis muda yang begitu mengagumi negara Jepang beserta budayanya berkesempatan untuk datang dan mencoba makanan khas negeri sakura yaitu sushi. Di sanalah ia bertemu dengan seseorang yang membuat hidupnya berubah *mulai lebay*. Singkat nya kami datang, mesen, makan, kenyang kemudian iseng bertanya pada salah satu pelayan:
"mbak, itu Hiroshi-san ya?" tanya ku sambil menunjuk ke arah seorang bapak yang sedang sibuk menyapa pengunjung lainnya"
"Iya benar, mbak kenal ya?" jawab pelayan itu heran padaku yang mengenal nama master chef di resto itu.
"Ah nggak kok, mbak, cuma lihat di internet..." dan begitulah percakapan kami berakhir.

Gak ada niat mau nyamperin apalagi ngajak ngobrol, secara gak ada alasan juga untuk itu. Kecuali kami memesan 'sukiyaki' atau hotpot yang berisi berbagai bahan makanan yang khusus dimasak oleh Hiroshi-san langsung dari meja kita, bisalah caper dikit, tapi berhubung modal udah diujung dan perut udah penuh kami beneran harus bersabar kali ini. Namun rupanya gadis remaja yang menyertaiku saat itu dengan segudang mimpi di benaknya tak ingin menyerah begitu saja. Ia yang berambisi untuk melakukan gourmet report dengan serius, kemudian memaksa ku untuk meminta izin untuk meng-interview Hiroshi-san. Dia yang ambisi, ane yang jalan, yang lebih tua emang harus ngalah.

Dialog terbuka lagi namun dengan pelayan yang berbeda.
"Mbak, Hiroshi-san nya sibuk? Boleh gak kami interview?" Tanya kami bak wartawan majalah kuliner ternama.
"Oh, sebentar saya lihat dulu ya mbak..." jawabnya yang segera melesat menuju arah si master chef. "Hiroshi-san lagi makan mbak, ditunggu bentar ya.." kata si pelayan pada kami.

A Little Gourmet Report from Medan City

Seddhaap..
Judulnya ngeri gak tuh?
Gourmet report, mendadak berasa jadi Pak Bondan yang spesialis bawa acara wisata kuliner terkenal itu. Gak kok gais, report yang bakal ane tulis bukan sesuatu yang selevel itu. Cuma cuplikan ke-hebringan 3 anak muda pas-pasan yang mencoba 'gaul' dengan menjelajahi spot-spot kuliner favorit di kota yang pernah dijuluki 'Paris van Sumatera' ini. Are you ready? Yuuk...

Eeeeitts *nge-rem*, sebelumnya cerita dulu ide wisata kuliner ini dicetuskan oleh adik sepupu ku, Opi, yang baru dibebaskan dari anjuran dokter untuk gak makan macem-macem setelah menjalankan operasi bedah mulutnya. Ia juga lagi menikmati waktu libur setelah berjuang keras pada UAN tingkat SMA beberapa waktu yang lalu. Walau aku bukan tipe orang yang gila makan dan hobi jalan-jalan, aku terima challenge ini sambil membawa serta adik tercinta, Eci marici, sebagai penunjuk jalan bagi kami yang yang anak Aceh ini (cie Dizi, udah jadi anak Aceh, ciecie..)

Dengan berbagai informasi yang kami dapatkan berbagai blog khusus kuliner Medan, terkumpul-lah berbagai daftar tempat yang menarik perhatian kami dari mulai kelas kaki lima hingga kelas atas. Berbekal uang dari orangtua (nasip belum gawe), kami mulai petualangan yang bisa disebut 'Hungry Trip' ini. Eits, gak usah deg-degan gitu bacanya ah, selow aja.. Kwekwek~

Senin, 12 Mei 2014

Kuyashikute Kakitakute

"Feeling vexed, wants to write"


Siang ini, lagi-lagi dengan rangsangan impulsif otak langsung ku log out akun facebook ku dan kembali log in dengan akun yang berbeda. ‘Yuuki Oogura Bell’, akun lama yang dulunya bernama Dizzi Bell dan kemudian ku ganti agar tidak ada yang mengenali lagi siapa pemiliknya. Sekitar pertengahan tahun 2011 lalu dengan berbagai alasan aku memutuskan untuk membuat akun baru dan meninggalkan akun lama yang temannya sudah mencapai lebih dari seribu itu. Akun yang sekarang ini, seperti jati diriku yang baru saat itu dengan daftar teman yang kurang lebih ku kenal tidak seperti akun lama.

Kini, entah mengapa aku merasa penasaran dengan apa yang terjadi pada teman-teman lamaku yang tidak kembali ku add yang kebanyakan berupa teman SD hingga teman SMA. Satu per satu nama muncul, ketika membuka akun si A maka akan terlihat nama lain yang bukan teman facebook ku namun ku kenal di kehidupan nyata. Ada yang telah begini ada yang telah begitu. Menyenangkan melihat perubahan yang terjadi pada mereka, benar-benar seperti sedang membuka buku ensiklopedi pertemanan yang isinya update hingga sekarang. Yang menarik rasa penasaran ku setiap membuka profil masing-masing dari mereka adalah sekarang apa yang dia lakukan? Dia mahasiswa di mana? Sudah lulus atau bahkan sudah bekerja kah? Penampilannya bagaimana? Dan jawaban yang kutemui beragam.

Si A, B, dan C sudah berjilbab rupanya, Alhamdulillah…
Si D bahkan telah memusnahkan semua foto cantik dari albumnya, Subhanallah
Si E sudah bekerja di perusahaan IT besar itu? Wah hebat…
Wew, si F yang dulunya ‘aBas’ udah jadi ‘aMus’ neh, kader hardcore malah! X)
Si G kok tidak ada informasi studinya? Oh.. ia berkuliah di universitas swasta itu rupanya..
Si H sudah melahirkan anak pertamanya, Subhanallah sudah jadi ibu dia..
Si I masih belum berubah, masih ‘gaul’ dia
Si J dan K kok status dan fotonya gak update gini? Hmm udah pindah ke path dan ig rupanya…
Loh Si L kok pake jas putih, jurusan apa dia rupanya? Ooh keperawatan, tak kira dia koas…
Kalo Si M katanya lagi ngerjain skripsi dan dia… WHAT?? APA INI?? DIA KE JEPANG….!!!!
Lah, ini Si N juga, bukannya dia penggila Korea, kenapa dia foto di Jepaaaaang??!!
…..dan sebagainya.

Domino’s Breakdown

As I realized, time flew so fast. Things that looked so bright back those days seem dull, by any chance will disappear before these eyes. Seeing the others with their own wonderful achievement, somehow not really worked to set up a fire in this heart nowadays. Maybe, I’ve get used to thing that called ‘failness’…

Well, that’s not what I really wanted to say though. Some parts might be true but I just don’t want to be looked down being so naïve with such hopeless quote. I mean, even now, I’m still able to look at the sky while imagining my future ahead. “I’m fine…”, such single words seem a lie for myself, but by thinking so I’m trying to keep going forth. That’s true, I’m not fine, but those memories that create today’s myself, I won’t let go off by running away. I won’t run away, though this domino’s breakdown keep chasing me, I’ll build a super deluxe and unbreakable glass wall to separate me from it yet still able to take a look over. That glass wall, I’m on the process of collecting the materials to build it now. Little by little, sooner or later, I’ll find myself being able to overcome things wisely and completely satisfied with the efforts I’ve done. That state of happiness, I’m looking forward to it :)

(Beating) Negative Thoughts

Ku kira, telah berhasil ku lewati fase yang paling sulit dari pengobatan penyakitku, yakni operasi. Ku kira, setelah ini aku sudah mulai bis...